Senin, 03 April 2017

Psikologi Pendidikan (resume #2) : Motivasi

MENGEKSPLORASI MOTIVASI

Apa Motivasi itu ?

Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku 

Perspektif Tentang Motivasi

Perspektif Behavioral. Perspektif Behavioral menekankan imbalan dan hukuman eksernal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku.
Perspektif Humanistis. Perspektif Humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka dan kualitas positif. Perspektif ini berkaitan eerat dengan pandangan Abraham Maslow yang mengemukakan bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan fisiologis, keamanan, sosial, harga diri dan aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia. Maslow memperingatkan bahwa kebanyakan orang berhenti menjadi dewasa setelah mereka mengembangkan level harga diri yang tinggi dan karenanya tidak pernah sampai ke aktualisasi diri
Perspektif Kognitif. Minat ini berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka (persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan kegagalan, terutama persepsi bahwa usaha adalah faktor penting dalam prestasi) dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif. Motivasi Kompetensi merupakan ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka dan memproses informasi secara efisien.
Perspektif Sosial. Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan oranglain secara aman.

MOTIVASI UNTUK MERAIH SESUATU

Motivasi Ekstrinsik dan Motivasi Intrinsik

Motivasi ekstrinstik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi intrinstik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Pendekatan kognitif dan humanistik menekankan motivasi intrinstik sebagai sesuatu yang penting dalam prestasi.
Determinasi Diri dan Pilihan Personal. Hal ini adalah salah satu pandangan motivasi intrinsik menekankan pada determinasi diri. Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal.
Pengalaman Optimal. Mihaly Csikszentmihalyi menggunakan istilah flowuntuk mendeskripsikan pengalaman optimal dalam hidup. Menurutnya pengalaman optimai itu kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan aktivitas. Pengalaman optimal terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tak terlalu mudah.
Imbalan Ekstrinsik dan Motivasi Intrinsik. Imbalan ektstrinsik dapat berguna untuk mengubah perilaku, namun dalam beberapa situasi dapat melemahkan pembelajaran. Ketika hadiah dikaitkan dengan kompetensi, maka hadiah bisa menaikkan minat dan motivasi.

Proses Kognitif Lainnya

Atribusi. Teori atribusi menyatakan bahwa dalam usaha mereka memahami perilaku atau kinerjanya sendiri, orang-orang termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasarinya. Bernard Weiner mengidentifikasi tiga dimensi atribusi kausal: lokus, stabilitas, dan daya kontrol.
Motivasi Untuk Menguasai. Para periset menyebut penguasaan sebagai salah satu dari tiga tipe orientasi prestasi: penguasaan, tak berdaya, dan kinerja. Orientasi menguasai adalah fokus pada tugas ketimbang pada kemampuan mereka, punya sikap positif (menikmati tantangan), dan menciptakan strategi berorientasi solusi yang  meningkatkan kinerja mereka. Oritentasi tak berdaya berfokus pada ketidakmampuan personal mereka, merasa kurangnya kemampuan dan menunjukkan sikap negatif (termasuk kejemuan dan kecemasan). Orientasi kinerja yang berarti lebih memerhatikan hasil ketimbang proses.
Self-Efficacy. Yakni keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan memroduksi hasil positif.
Penentuan Tujuan, Perencanaan, dan Monitoring Diri. Pembelajaran regulasi diri yang terdiri dari penciptaan pemikiran sendiri, perasaan sendiri dan perilaku sendiri dalam mencapai suatu tujuan. Membentuk perencaan pembelajaran dan memonitoring prosesnya.

Kecemasan dan Prestasi

Kecemasan adalah perasaan takut dan kegundahan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan. Program intervensi terhadap kecemasan difokuskan pada aspek kekhawatiran, dimana program ini berusaha mengganti pemikiran yang destruktif dan negatif tentang kecemasan dengan pemikiran yang lebih positif dan konstruktif.

Ekspektasi Guru

Guru sering kali punya ekspektasi lebih positif untuk murid berkemampuan tinggi ketimbang murid berkemampuan rendah. Ekspektasi ini mungkin memengaruhi sikap murid terhadap guru.

MOTIVASI, HUBUNGAN DAN KONTEKS SOSIOKULTURAL

Motif Sosial

Motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial.

Hubungan Sosial

Hubungan murid dengan orang tua, teman sebaya, kawan, guru dan mentor, dan orang lain, dapat memengaruhi prestasi dan motivasi sosial mereka.

Orang Tua. Riset tentang hubungan antara parenting dengan motivasi murid yang mengkaji karakteristik demografis, praktik pengasuhan anak, dan provisi pengalaman spesifik dirumah.
Teman Sebaya (Peer). Teman sebaya dapat memengaruhi motivasi anak melaui perbandingan sosial, kompetensi dan motivasi sosial, belajar bersama, dan pengaruh kelompok teman sebaya.
Guru. Banyak anak yang tidak bagus belajarnya karena punya hubungan negatif dengan guru mereka.
Guru dan Orang Tua. Strategi guru untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak mereka.

Konteks Sosiokultural

Fokus pada bagaimana status sosialekonomi, etnis, dan gender bisa memengaruhi motivasi dan prestasi.

Status Sosioekonomi dan Etnisitas. Diversitas dalam kelompok minoritas etnis memengatuhi prestasi. Misalnya, banyak murid Asia punya orientasi prestasi akademik yang kuat, tetapi sebagian tidak.
Gender. Tentang motivasi dan gender difokuskan pada bagaimana pria dan wanita berbeda dalam keyakinan dan nilai yang mereka anut.

MURID BERPRESTASI RENDAH DAN SULIT DIDEKATI

Murid yang Tidak Bersemangat

Murid Berprestasi Rendah dengan Ekspektasi Kesuksesan yang Rendah. Murid jenis ini perlu terus-menerus diyakinkan bahwa mereka bisa mencapai tujuan mereka.
Murid dengan Sindrom Kegagalan. Sindrom kegagalan adalah murid memiliki ekspektasi rendah untuk meraih kesuksesan dan menyerah saat menghadapi kesulitan awal.
Murid yang Termotivasi untuk Melindungi Harga Dirinya dengan Menghindari Kegagalan. Beberapa murid sangat ingin melindungi harga dirinya dan menghindari kegagalan sehingga mereka tidak mau mengejar tujuan pembelajaran dan menjalankan strategi pembelajaran yang tidak efektif.

Murid yang Tidak Tertarik atau Teralienasi

Brophy(1998) percaya bahwa problem motivasi paling sulit adalah murid apatis, tidak tertarik belajar, atau teralienasi atau menjauhkan diri dari pembelajaran sekolah.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

recent posts