Siapakah anak yang
menderita ketidakmampuan itu?
Disability adalah keterbetasan
(ketidakmampuan) personal yang membatasi pelaksanaan fungsi seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkn
pada orang yang menderita ketidakmampuan.
Gangguan Indera
Gangguan
Penglihatan. Tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan ini
adalah menentukan modalitas yang dengannya murid dapat belajar dengan baik.
Gangguan Pendengaran. Terdapat dua kategori pendekatan
pendidikan untuk anak yang mengalami gangguan ini, yakni pendekatan oral (gerak
bibir) dan pendekatan manual (bahasa isyarat dan mengeja jari).
Gangguan Fisik
Gangguan Ortopedik. Biasanya
berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah
di otot, tulang, atau sendi. Cerebral
palsy adalah gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat
lemah dan goyah, atau bicaranya tidak jelas. Komputer dapat membantu mereka,
mereka dapat melakukan koordinasi untuk menggunakan keyboard untuk tugas
menulis.
Gangguan Kejang-Kejang. Epilepsi
(jenis yang paling kerap dijumpai) adalah gangguan saraf yang biasanya ditandai
dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.
Retardasi Mental
Merupakan kondisi
sebelum 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasaran (biasanya nilai IQ
berada dibawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
Klasifikasi dan Tipe Retardasi Mental. Retardasi mental digolongkan menjadi retardasi ringan, moderat,
berat, dan parah. Sekitar 85% murid dengan retardasi mental termasuk dalam
kategori ringan.
Penyebab. Retardasi mental
disebabkan oleh faktor genetik (down
syndrome dan fragile x syndrome)
dan kerusakan otak (fetal alcohol
syndrome).
Gangguan Bicara dan
Bahasa
Gangguan bicara dan
bahasa antara lain masalah dalam berbicara (seperti gangguan artikulasi,
gangguan suara, dan gangguan kefasihan berbicara), dan problem bahasa (seperti
kesulitan menerima informasi dan mengekspresikan bahasa)
Gangguan Artikulasi. Problem
dalam melafalkan suara secara benar.
Gangguan Suara.Gangguan dalam
menghasilkan ucapan, yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu
tinggi, atau terlalu rendah nadanya.
Gangguan Kefasihan. Gangguan
yang biasa disebut gagap.
Gangguan Bahasa. Kerusakan
signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak. Bahasa reseptif
adalah resepsi dan pemahaman bahasa, sedangkan bahasa ekspresif adalah
kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pemikiran dan berkomunikasi
dengan orang lain.
Ketidakmampuan
Belajar
Learning disability
adalah ketidakmampuan dimana anak: (1) punya inteligensi norma atau di atas
rata-rata; (2) kesulitan setidaknya dalam satu atau lebih mata pelajaran; dan
(3) tidak punya problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental, yang
menyebabkan kesulitan. Dyslexia adalah kerusakan berat dalam kemampuan membaca
dan mengeja.
Identifikasi. Identifikasi awal
terhadap gangguan belajar biasanya dilakukan oleh guru dikelas. Apabila anak
dicurigai mengalaminya, guru akan memanggil spesialis. Tim profesional
lintas-disiplin biasanya adalah yang paling cocok untuk memverifikasi apakah
seorang murid mengalami gangguan belajar atau tidak.
Strategi Intervensi. Banyak
intervensi difokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan membaca si anak.
Misalnya, dalam sebuah studi, pengajaran fonologi di level taman kanak-kanak memberikan efek
positif pada perkembangan kemampuan membaca ketika anak-anak itu masuk ke grade
satu.
Attention Deficit Hyperacivity Disorder
Attention deficit hyperacivity disorder atau ADHD adalah bentuk ketidakmampuan anak yang ciri-cirinya antara
lain: (1) kurang perhatian; (2) hiperaktif; dan (3) impulsif. Anak yang
menunjukkan gejala ADHD didiagnosis sebagai: (1) ADHD dengan kecenderungan lebih
pada kurang perhatian; (2) ADHD dengan kecenderungan lebih pada
hiperaktif/impulsif; atau (3) ADHD dengan kecenderungan baik itu kurang
perhatian maupun hiperaktif/impulsif.
Gangguan Perilaku dan Emosional
Hal ini terdiri
dari masalah yang serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan,
agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau
sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosioemosional yang tidak
tepat.
Perilaku Agresif, di Luar Kontrol. Beberapa anak yang digolongkan memiliki gangguan emosional serius dan
melakukan tindakan yang menganggu, agresif, membakang atau membahayakan,
biasanya akan dikeluarkan dari sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar